Daftar Isi Artikel
ToggleKenapa Banyak Pengiklan Google Ads Boncos?
Strategi Bidding Google ADS – Pernahkah Anda menjalankan iklan Google Ads, namun hasilnya justru boncos alias budget habis tanpa konversi yang sebanding? Anda tidak sendirian. Menurut riset internal [Sumber: Wordstream 2023], lebih dari 58% pengiklan UMKM di Indonesia mengaku sering mengalami boncos gara-gara strategi bidding yang tidak tepat.
Masalah klasik ini muncul karena banyak advertiser langsung “jalan” tanpa paham mekanisme bidding. Akibatnya, iklan tampil di audiens yang kurang relevan, budget cepat habis, dan konversi pun minim.
Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari 5 strategi bidding Google Ads agar tidak boncos di 2024 serta tips memilih bidding yang sesuai target bisnis Anda.
Apa Itu Bidding di Google Ads?
Bidding adalah cara Anda “menawar” biaya setiap klik atau konversi di Google Ads. Ada dua jenis utama:
-
Manual Bidding: Anda menentukan sendiri nilai tawar (CPC/CPI) tiap keyword.
-
Automated Bidding: Google otomatis mengatur penawaran berdasarkan target (misal: target CPA, target ROAS).
Kenapa penting?
Pemilihan strategi bidding menentukan seberapa efisien iklan Anda tampil ke audiens yang benar-benar potensial—dan akhirnya mempengaruhi return on ad spend (ROAS).
Kenapa Banyak Bisnis Boncos di Google Ads?
Ada beberapa penyebab umum yang sering membuat iklan boncos, di antaranya:
-
Salah pilih strategi bidding (asal klik rekomendasi Google)
-
Tidak pernah evaluasi & optimasi campaign
-
Kurang riset audiens & keyword
-
Setting budget tanpa monitoring performa
-
Target konversi tidak realistis
Menurut insight dari praktisi Google Ads, Dewa Eka Prayoga, “Iklan boncos itu bukan soal salah pasang iklan, tapi salah strategi dan malas evaluasi. Bidding yang tepat + evaluasi rutin = profit!”
5 Strategi Bidding Google Ads Agar Tidak Boncos 2025
1. Target CPA (Cost per Acquisition)
-
Kapan digunakan? Untuk bisnis yang ingin fokus ke konversi, misal: pendaftaran, pembelian, download.
-
Kelebihan: Anda bisa tentukan biaya maksimal per konversi.
-
Studi kasus: Toko online mainan anak berhasil turunkan biaya konversi 30% setelah pakai Target CPA.
2. Target ROAS (Return on Ad Spend)
-
Kapan digunakan? Cocok untuk bisnis e-commerce/retail dengan goal revenue.
-
Keunggulan: Google otomatis menargetkan konversi yang paling menguntungkan.
3. Maximize Clicks
-
Kapan dipakai? Untuk campaign brand awareness atau traffic website.
-
Catatan: Hati-hati, traffic tinggi tidak selalu = konversi tinggi.
-
Checklist: Cocok jika website sudah siap konversi & ingin test landing page.
4. Manual CPC
-
Keunggulan: Kontrol penuh atas bid setiap keyword.
-
Risiko: Kurang efisien tanpa monitoring ketat.
-
Tips: Gunakan untuk keyword utama yang benar-benar high intent.
5. Enhanced CPC
-
Apa itu? Gabungan manual & otomatis: Anda tentukan bid dasar, Google akan naikkan/lower bid otomatis jika peluang konversi tinggi.
-
Manfaat: Lebih fleksibel, tetap bisa manfaatkan data AI Google.
Tips Meminimalisir Risiko Boncos
Checklist Evaluasi Strategi Bidding:
-
Rutin audit performa minimal seminggu sekali.
-
Mulai dari budget kecil, tingkatkan bertahap sesuai hasil.
-
Uji A/B antara bidding manual dan otomatis.
-
Aktifkan fitur rekomendasi Google (rekomendasi bid & keyword).
-
Gunakan tools tracking (misal: Google Analytics, SEMrush).
Tools yang Membantu Optimasi Bidding
-
Google Ads Recommendations
-
Google Keyword Planner
-
SEMrush (trial 7 hari)
-
Optmyzr (automation bid management)
Baca juga: Tools Digital Marketing yang Wajib Dikuasai
Studi Kasus Bisnis Indonesia
Sebuah UMKM fashion lokal, “HijabKeren.id”, sebelumnya selalu boncos di Google Ads. Setelah beralih dari manual bidding ke Target ROAS, mereka berhasil menaikkan ROAS dari 1.3x ke 2.8x hanya dalam dua bulan.
FAQ Seputar Bidding Google Ads
Q: Apakah strategi bidding bisa diubah di tengah campaign?
A: Bisa. Namun, sebaiknya beri waktu minimal 7-14 hari sebelum evaluasi perubahan.
Q: Berapa minimal budget untuk mencoba bidding otomatis?
A: Disarankan mulai dari Rp 1 juta/campaign agar Google punya cukup data.
Q: Apa penyebab terbesar boncos walau sudah pakai bidding otomatis?
A: Target konversi yang tidak realistis, landing page kurang optimal, atau budget terlalu kecil.
Jangan asal pilih strategi bidding—setiap bisnis punya kebutuhan berbeda! Uji, evaluasi, dan terus belajar dari data campaign Anda. Kalau bingung dan mau terima beres langsung aja optimasi iklan anda ke Jasa Google Ads Desainion Creative terbaik di Indonesia.